Selasa, 06 Agustus 2013

Detik-detik wafatnya Rasullullah (Nabi Muhammad SAW)

Assalamu'alaikum wr.wb

Sebelum malaikat
Izrail

diperintah Allah SWT
untuk mencabut nyawa Nabi
Muhammad SAW,

Allah SWT berpesan kepada
malaikat Jibril. “Hai Jibril, jika
kekasih-Ku menolaknya,
laranglah Izrail
melakukan tugasnya!” Sungguh
berharganya manusia yang satu ini
yang tidak lain adalah Nabi
Muhammad
SAW."

Di rumah Nabi Muhammad SAW,
Tiba-tiba dari
luar pintu terdengar seorang yang
berseru
mengucapkan salam. “Bolehkah
saya masuk?”
tanyanya. Tapi Fatimah tidak
mengizinkannya
masuk sambil berkata,
“Maafkanlah, ayahku
sedang demam” kata Fatimah yang
membalikkan
badan dan menutup pintu."

Kemudian Fatimah
kembali menemani Nabi
Muhammad SAW yang
ternyata sudah membuka mata
dan bertanya
pada Fatimah, “Siapakah itu wahai
anakku?”. “Tak
tahulah ayahku, sepertinya orang
baru, karena
baru sekali ini aku melihatnya”
tutur Fatimah
lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya
dengan
pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah
bahagian demi bahagian wajah
anaknya itu
hendak dikenang. “Ketahuilah
wahai anakku,
dialah yang menghapuskan
kenikmatan
sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan
di dunia. Dialah malaikatul maut”
kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakan
tangisnya.

Malaikat maut pun datang
menghampiri, tapi
Rasulullah menanyakan kenapa
Jibril tidak ikut
bersama menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya
sudah bersiap di atas langit dunia
menyambut
ruh kekasih Allah SWT dan
penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di
hadapan
Allah?” Tanya Rasululllah dengan
suara yang amat
lemah. “Pintu-pintu langit telah
terbuka, para
malaikat telah menanti ruhmu.
Semua surga
terbuka lebar menanti
kedatanganmu” kata
malaikat Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuat
Rasulullah lega,
matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak
senang mendengar kabar ini?”
Tanya malaikat
jibril lagi. “Kabarkan kepadaku
bagaimana nasib
umatku kelak?”
“Jangan khawatir,
wahai Rasul
Allah, aku pernah mendengar
bahwa Allah
berfirman kepadaku: "Kuharamkan
surga bagi
siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada
di dalamnya” kata malaikat Jibril.

Detik-detik
semakin dekat, saatnya malaikat
Izrail melakukan
tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah
ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah
peluh, urat-urat lehernya
menegang. “Jibril,
betapa sakit sakaratul maut ini.”
Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah
terpejam, Ali
yang di sampingnya menunduk
semakin dalam dan Jibril
memalingkan muka.
“Jijikkah kau
melihatku, hingga kau palingkan
wajahmu Jibril?”
Tanya Rasulullah pada Malaikat
pengantar wahyu
itu. “Siapakah yang sanggup,
melihat kekasih
Allah direnggut ajal” kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar
Rasulullah
mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan
lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut
ini, timpakan saja semua siksa
maut ini
kepadaku, jangan pada umatku”

Badan Rasulullah mulai
dingin, kaki dan
dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak
membisikkan sesuatu,
Ali mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis-
shalaati, wamaa malakat
aimaanukum
(peliharalah shalat dan peliharalah
orang-orang
lemah di antaramu)”.

Di luar, pintu tangis mulai
terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukan. Fatimah
menutupkan
tangan di wajahnya, dan Ali
kembali
mendekatkan telinganya ke bibir
Rasulullah yang
mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii,
ummatiii!
(Umatku, umatku, umatku)”.

Dan, berakhirlah
hidup manusia yang paling mulia
yang memberi
sinaran itu.

Allaahumma sholli ‘alaa
Muhammad
wa’alaihi wasahbihi wasallim.

Ya Allah, Berikanlah untuk Nabi
Muhammad SAW “al
wasilah” (derajat) dan keutamaan.
Dan tempatkanlah ia di tempat
terpuji
sebagaimana
yang telah Engkau janjikan”. Aamiin

Betapa mendalam
cinta Rasulullah kepada kita
ummatnya, bahkan
diakhir kehidupannya hanya kita
yang ada dalam
fikirannya. Sakitnya sakaratul maut
itu tetapi
sedikit sekali kita mengingatnya
bahkan untuk
sekedar menyebut namanya.
Aamiin
Subhanallah ..


Wassalamu'alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share jika bermanfaat untukmu, dan Komentar jika tidak paham heheh..
jan copy paste tanpa izin, dan beri narasumbernya jika mau COPYPASTE
yang sopan yah, ingat sekarang ada UU ITE^^